Kumpulan Tugas Sekolah Terbaru Terlengkap dan Update Terkini

Rabu, 07 September 2016

Tokoh Pengusahawan Pembuat Kerajinan Tekstil

Tokoh Pengusahawan Pembuat Kerajinan Tekstil | Tokoh Pembuat Kerajian Tekstil | Tokoh Pengusaha Kerajinan Tekstil.

1. ANTO SUROTO

Anto Suroto
Anto Suroto terbilang sukses melakoni industri rumah tangga kerajinan kulit reptil.  Produk-produk yang dihasilkan seperti tas, pakaian, aksesoris wanita, dan berbagai macam kerajinan lainnya telah diekspor ke berbagai negara.  Omzetnya mencapai 20 – 30 ribu dolar per bulan, kendati hasil kerajinannya tidak diproduksi dalam jumlah banyak.

Usaha Anto kian maju setelah mengikuti pembinaan dari pemerintah dan Yayasn Dharma Bhakti Astra Manajemen.  Akses memasarkan produk ke luar negeri pun lebih mudah, terutama ke Jepang.  Juga korporasi dengan Departemen Perdagangan untuk mengikuti pameran produk kerajinan tangan di dalam maupun di luar negeri.  Akibatnya, produk-produknya dikenal banyak orang.

Lewat kesempatan itu, Anto kembali melakukan penetrasi pasar ke Amerika Serikat, mulai dari Los Angeles, San Fransisco, sampai New York.  Di Jepang Anto pun memberanikan diri memasarkan produk melalui ekshibisi di Maruzen dan Takashimaya Departement Store.  Hasilnya cukup memuaskan, produknya diterima di pasar internasional.

Anto yang berasal dari Medan mulai tertarik menggeluti usaha sejak berkenalan dan membantu pengusaha kulit reptil asal Jepang. Ternyata kulit reptil bisa disulap menjadi barang bernilai ekonomi tinggi.  Usaha Anto dimulai dengan modal kecil pada tahun 1990.  Lambat laun usahanya mulai mandiri dan eksis dengan merk dagang sendiri, Tasku dan Scano.  Karena dinilai berpotensi, tahun 2000 Anto mendapat pembinaan dari Badan Pengembang Ekspor Nasional di bawah pengendalian Menteri Perdagangan.  Ia juga dibina oleh Kementerian Koperasi, Dinas Perdagangan, sertaYayasan Dharma Bhakti Astra.  Dari pembinaan itu, Anto semakin mengetahui bagaimana meningkatkan produktivitas, efisiensi kerja, dan pelatihan kepemimpinan.

Anto tak pernah absen mengikuti seminar dan pelatihan yang diadakan pemerintah untuk Usaha Kecil Menengah.  Tak jarang pula ia mengikutsertakan karyawannya supaya memiliki keahlian mengelola dan mengembangkan perusahaan.

Rumah milik Anto Suroto yang terletak di kawasan Jalan Cempaka Putih Timur Nomor 17, Jakarta Pusat menjadi pusat kerajinan dari kulit reptil. Dari kediaman berlantai tiga  inilah berbagai produk kerajinan dari kulit reptil diproduksi. Anto dibantu oleh sepuluh orang karyawan untuk pengerjaan produksinya. Selain itu, Anto juga memiliki butik di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

2. SARI SULISTYO

Sari Sulistyo
Awalnya, Sari menggunakan bahan baku kain flannel untuk membuat bantal, tas, dompet, tempat handphone hingga selimut. Namun, dia menemukan bahan baku lain yang akan membuat produknya makin menarik. “Ketika cari referensi di internet, saya melihat ada perajin yang menggunakan kain perca. Motifnya yang meriah membuat kerajinan tangan terlihat unik.”

Sari langsung mencoba membuat barang sejenis setelah melihat contoh kreasi kain perca di dunia maya. Pada mulanya, dia memakai sisa-sisa kain yang ada di rumah. Limbah perca tersebut dimanfaatkan sebagai aplikasi di produk kerajinan tangan.

“Percobaan pertama saya coba membuat bantal dan dompet handphone. Tak disangka, banyak teman-teman yang suka,” ujar Sari. Dia pun mulai kebanjiran order.

Setelah persediaan perca di rumah menipis, Sari mulai mencari cara mendapatkan kain perca. Salah satu cara yang ditempuh adalah mendatangi tukang jahit yang ada di sekitar rumah. Para penjahit tersebut sangat senang dengan kedatangan Sari. Mereka pun memberikan sisa-sisa kain tanpa pikir panjang.

Selain mendatangi penjahit, Sari juga menyambangi toko kain grosiran yang menjual kain dengan satuan kilogram. Strategi ini ternyata bisa menekan pengeluaran untuk membeli bahan. “Selain lebih murah, jenis motif yang saya dapatkan lebih banyak. Saya pun bisa berkreasi membuat beragam aplikasi perca untuk produk Ammi & Abi.”

Seiring waktu berjalan, produk kerajinan tangan buatan Sari pun makin dikenal masyarakat luas. Oleh karena itu, dia menambah dua orang pekerja untuk membantu proses produksi. Jika dulu dia hanya bisa menyelesaikan puluhan produk dalam satu bulan, kini Sari dan timnya bisa menghasilkan 150—200 produk setiap bulan.

Produk-produk tersebut dipasarkan secara online melalui media sosial dan blognya. Tak jarang, Sari juga mengikuti beberapa pameran kerajinan tangan untuk mempromosikan sekaligus memasarkan produknya.

Harga produk kerajinan tangan Ammi & Abi dimulai dari Rp35.000—Rp300.000. Dari harga tersebut, margin keuntungan yang Sari dapat mencapai 30%—50%.

Ketika ditanya soal peluang, Sari mengaku bisnis kerajinan dari bahan perca ini sangat potensial. Malah, kini dia juga sering kali mendapat pesanan suvenir untuk pernikahan dan ulang tahun.

“Suvenir yang ada di pasar itu rata-rata sama. Makanya, banyak konsumen saya yang memesan suvenir dengan desain unik dan otentik. Salah satu cara yang mudah dan murah untuk membuatnya adalah dengan kain perca.”

Tokoh Pengusahawan Pembuat Kerajinan Tekstil Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Arbo

0 komentar:

Posting Komentar